Aku dan Hidupku
By: “Akmal Latodjo”
Minggu
6 juni 2010 tepatnya pukul 02.41 dini hari, kembali ku duduk di hadapan
notebook yang selalu setia menemaniku. Tarian tangan dan bunyi mouse
bergesekan dengan kertas seraya mengundang datangnya kesunyian yang
tiada tara. Memikirkan sesuatu yang telah lalu mungkin adalah satu hal
yang bodoh bukan mendramatisir, akan tetapi sperti itulah aku dan
kehidupanku.
Satu
peristiwa yang memang sulit untuk dilupakan yang kemudian dia selalu
hadir dalam setiap tidurku seakan datang tuk mencekik, dan
menenggelamkanku dalam rentetan sunyi malam ini. Ingin bertanya tapi
entah kemana pertanyaan itu akan tertuju. Dengan peristiwa itu, aku jadi
ingat perkataan pak ramli tentang aku, tentang orang – orang di
sekelilingku, dengan kata perlahan dia berkata “sabar dan sabarlah kamu, dengan begitu kamu mampu tuk menepis smua permasalahan itu” ya
meski pada saat itu aku dalam keadaan mabuk berat sehingga tidak
menyimaknya secara seksama dan bahkan aku tak tau maksud dari kata –
kata itu. Yang jelas selesai ia berbicara, bapak setengah tua itu
langsung mengangkat kakinya menuju tempat dimana ia bekerja.
Ada
yang bilang kalo aku itu pengecut karena kelakuanku teradap mereka
kebanyakan, tapi ku tak merasa dihina bahkan sebaliknya aku merasa
senang ketika mendengar ucapan mereka. Ataukah aku sendiri yang tidak
punya perasaan. Ah.. kalo sudah begini, mau gimana lagi.?
Comments
Post a Comment